Skip links

Pos Binaan Terpadu (POSBINDU)

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.

Apa itu POSBINDU?

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Penyakit tidak menular (PTM) terutama penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan kronis dan diabetes adalah pembunuh terbesar di dunia dengan 35 juta kematian setiap tahun merupakan penyebab dari sekitar 60% kematian global (WHO). di wilayah asia tenggara saat ini, ancaman PTM setiap tahunnya diperkirakan sebesar 8 juta kematian atau 22% dari seluruh kematian. selama tahun 2006-2015, akan terjadi peningkatan 21% kematian karena PTM, sedangkan kematian akibat penakit menular cenderung turun 16% selama periode yang sama.

Di indonesia , kematian akibat PTM meningkat sangat pesat, dari 41% tahun 1995 menjadi 59,5% tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 10 besar penyebab kematian tertinggi di indonesia, 6 diantaranya adalah karena PTM. stroke merupakan penyebab kematian tertinggi (15,4%), disusul tubercolosis paru (7,5%), hipertensi (6,8%), cedera (6,5%), perinatal (6,0%), DM (5,7%), tumor (5,7%), penyakit hati (5,2%), penyakit jantung iskemik (5,1%) dan penyakit saluran nafas bawah (5,1%).

Dari riskesdas 2007 terungkap bahwa prevalensi PTM adalah sebagai berikut; hipertensi (31,7%), arthritis (30,3%), penyakit jantung (7,2%), tumor/kanker (4,3%), asma (3,5%), diabetes melitus (1,1%) dan stroke (0,83%). dengan adanya perubahan geografi, urbanisasi yang tidak terencana, kemajuan teknologi, globalisasi perdagangan dan pemasaran, dan peningkatan progresif dalam pola hidup tidak sehat di masyarakat sehingga berdampak terhadap peningkatan prevalensi PTM.

Peningkatan prevalensi PTM menjadi ancaman serius dalam pembangunan di bidang kesehatan karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. oleh karena itu, upaya pegendalian PTM ditekankan pada upaya mencegah masyarakat yang sehat agar tidak jatuh ke fase berisiko atau menjadi sakit berkomplikasi.

Agar upaya tersebut dapat berjalan secara optimal, maka diperlukan partisipasi masyarakat sehingga dikembangkanlah suatu model pengendalian PTM yang berbasis masyarakat yakni Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan, sehingga pencegahan faktor risiko PTM dapat dilakukan sejak dini dan kejadian PTM di masyarakat dapat ditekan. Posbindu PTM merupakan kegiatan secara terintegritas untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko PTM berbasis masyarakat sesuai sumber daya dan kebiasaan masyarakat. kegiataan mencakupdeteksi dini dan tindak lanjut terhadap faktor risiko PTM serta upaya promosi kesehatan melalui berbagai kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan.

  1. Instruksi Presiden No.1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
  2. Buku RENSTRA RPJMN 20115-2019.
  3. Peraturan Menteri Kesehatan no 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.

Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Oleh karena itu sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM.

Pada kegiatan tersebut sasaran POSBINDU kali ini adalah para remeja Desa Tubanan dan tidak dipungkiri para Pasangan muda yang baru menikah juga ramai datang untuk Periksa dan Sekedar berkonsultasi. Selain itu didalamnya ada pembahasaan mengenai program-program yang bermanfaat untuk kesejahteraan warga.

 Posbindu PTM bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM. Bagi masyarakat beresiko, Posbindu PTM bertujuan untuk mengenali faktor resiko PTM yang ada dan upaya mengurangi jumlah maupun intensitas faktor resiko tersebut agar tidak menjadi penyakit PTM.

Posbindu PTM bertujuan untuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke Puskesmas.

Arti pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala Tes kesehatan atau medical check up yang dilakukan secara berkala akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan Anda. Sebab, melalui tes kesehatan ini, Anda akan mengetahui gejala penyakit lebih awal sehingga bisa ditangani dengan cepat. Begitupun dengan kondisi kesehatan yang sebenarnya saat ini. 

Pelayanan Posbindu PTM KRAJAN BERSATU dilaksanakan dengan tahapan layanan 5 meja. Tahapan layanan pertama adalah pendaftaran, sasaran kegiatan masuk, dua kader Posbindu PTM yang bertugas di meja satu mengisi daftar hadir dan memberikan nomor urut untuk sasaran kegiatan baru kemudian memberikan KMS. Sarana dan peralatan yang digunakan adalah sebuah meja, alat tulis, buku daftar hadir dan KMS. Sasaran kegiatan Posbindu PTM KRAJAN BERSATU adalah warga Desa Tubanan.

Tahapan layanan kedua adalah pemeriksaan tekanan darah oleh kader kesehatan dan hasilnya dicatat pada KMS. Kader kesehatan yang bertugas di meja dua sebanyak dua orang Sarana dan peralatan yang digunakan adalah sebuah meja, alat tulis, tensimeter digital dan KMS. Selanjutnya sasaran kegiatan memasuki tahapan pelayanan tiga untuk pengukuran.

Tahapan layanan ketiga adalah pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut serta hasilnya dicatat di KMS oleh kader kesehatan. Kader kesehatan yang bertugas di meja tiga berjumlah satu, sarana dan peralatan yang digunakan adalah sebuah meja, alat tulis, timbangan berat badan (bukan digital), pita ukur lingkar perut dan microtoice. Selain melakukan pengukuran, kader kesehatan di meja tiga menghitung IMT masing-masing sasaran kegiatan.

Tahapan pelayanan di meja 4 adalah pelayanan laborat sederhana meliputi tes GDS, asam Urat, dan Cholesterol. Dari hasil laborat akan di masukan dalam buku monitoring kesehatan posbindu, untuk selanjutnya jika hasil laborat normal maka peserta akan diedukasi untuk mengikuti posbindu secara rutin, apabila di dapatkan hasil laborat yang tidak normal maka yang bertugas di meja 4 yaitu disini adalah Nakes bisa dokter, bidan atau perawat akan membuatkan rujukan untuk selanjutnya penangan lebih lanjut bisa di teruskan di Puskesmas kembang (Faskes diwilayah Kec.Kembang) atau ke pustu Desa Tubanan ( Faskes pertama di Desa Tubanan).

Tahapan layanan ke 5 yaitu konseling terhadap peserta posbindu dengan hasil screening kesehatannya tidak normal seperti Hipertensi, laborat GDS tinggi, laborat asam urat tinggi, laborat cholesterol tinggi serta penyakit penyerta lainnya yang bukan penyakit menular seperti kanker servik, payudara dll. Pada meja layanan ke 5 ini terdapat petugas Nutrisionist, dokter/ paramedic lainnya, kesling dan promkes bertugas untuk edukasi dan memberi motifasi / contoh perilaku hidup bersih dan sehat kaitan pola hidup yang sehat sesuai dengan hasil screening peserta setelah melewati serangkaian layanan dari meja 1-4

Pada kegiatan akhir kader posbindu akan melaksanakan pencatatan/ perekapan administrasi kegiatan hari itu diantaranya seluruh hasil pemeriksaan posbindu akan di laporkan secara online juga menyelesaikan administrasi lainnya kaitan kelengkapan administrasi di posbindu kraja Bersatu.

  1. Penanggung Jawab : Kepala Desa TUBANAN (Bp. Untung Pramono S, Kep.)
  2. Ketua : Hilwanih
  3. Sekretaris : Lila Wijiastuti
  4. Bendahara : Leny Widiarsi
  5. Anggota : Erna Rahmawati
  6. Anggota : Nasti

POSBINDU PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Fungsi dan Tujuan Utama Kegiatan  POSBINDU PTM

adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Oleh karena itu sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM.

Tugas Kader POSBINDU PTM

  1. Melakukan pendekatan kepada pimpinan kelompok/lembaga/institusi.
  2. Melakukan survey mawas diri/pendataan bersama petugas.
  3. Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian masalah termasuk penentuan jadwal penyelenggaraan POSBINDU PTM.
  4. Mendorong anggota kelompok masyarakat/ lembaga/ institusi untuk datang ke POSBINDU PTM (Mengajak anggota keluarga masyarakat agar hadir, memberikan serta menyebarluaskan informasi kesehatan).
  5. Melaksanakan kegiatan POSBINDU PTM termasuk kunjungan rumah bila diperlukan.

 

 

NO TENAGA PERANAN
1 Ketua Ketua dari perkumpulan dan penanggungjawab kegiatan serta berkoordinasi terhadap puskesmas dan para Pembina terkait diwilayahnya.
2 Kader Registrasi

(Pendaftaran)

Memberikan nomor urut / kode serta mencatat hasil pengisian buku monitoring faktor risiko PTM ke buku pencatatan setelah peserta menyelesaikan semua tahapan layanan dan memperoleh tindak lanjut berupa konseling maupun rujukan.
3 Kader Wawancara Melakukan wawancara untuk menelusuri informasi.
4 Kader Pengukuran dan Pemeriksaan Kesehatan Anggota perkumpulan yang aktif dan komunikatif bertugas melakukan pengukuran atau pemeriksaan faktor risiko PTM
5 Kader Konselor/ Edukator Anggota perkumpulan yang aktif, komunikatif dan telah menjadi panutan dalam penerapan gaya hidup sehat, bertugas melakukan konseling, edukasi, motivasi serta menindaklanjuti rujukan dari Puskesmas.